Mitos-Mitos Seputar Alat Kontrasepsi, Wajib Tahu!

Ada banyak mitos alat kontrasepsi yang beredar di tengah masyarakat, termasuk pil KB. Saat memutuskan untuk berkeluarga dan memiliki anak, tentu Anda perlu perencanaan yang matang sebelumnya, mulai dari menentukan usia pernikahan hingga jumlah anak yang ingin dimiliki. 

Perencanaan tersebut sangatlah penting dilakukan guna meraih kehidupan keluarga yang berkualitas. Kontrasepsi adalah alat yang bisa membantu Anda dalam melakukan perencanaan baik ketika ingin memberi jarak antar anak ataupun menunda kehamilan. Namun, tentu saja Anda membutuhkan informasi yang akurat terkait alat kontrasepsi dan hal-hal yang berhubungan dengannya. 

Baca Juga: Kenali Jenis KB IUD Andalan Agar Tidak Salah Pilih

Agar Anda tidak terjebak pada informasi yang keliru, berikut beberapa mitos seputar alat kontrasepsi dan mitos KB di masyarakat yang perlu diketahui.

1. Bisa Menambah Berat Badan 

Ada informasi yang menyebutkan bahwa pil KB bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Faktanya, tidak ada kaitan antara penggunaan pil KB dengan penambahan berat badan. Pil KB adalah produk yang mengandung hormon dengan efek salah satunya yaitu meningkatkan nafsu makan. Oleh karena itu, tetap jaga pola makan, pola diet dan olahraga rutin untuk menjaga berat badan tubuh.

Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti Pil KB, KB Suntik dan Implan pada beberapa akseptor memang dapat memicu terjadinya peningkatan nafsu makan, namun tidak terlalu signifikan dan tidak selalu terjadi pada setiap penggunanya.

Dengan kemajuan teknologi, kontrasepsi hormonal yang ada sekarang mengandung hormon berdosis rendah, sehingga tidak berpengaruh terhadap terjadinya kenaikan berat badan secara langsung. Kenaikan atau penurunan berat badan dapat disebabkan berbagai faktor, seperti pola makan, genetik, stres dan lain-lain.

Penerapan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, membatasi konsumsi karbo dan makanan manis serta olahraga teratur akan menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut. Alternatif lain, Anda dapat menggunakan kontrasepsi non hormonal seperti IUD yang tidak memengaruhi hormon dan tidak menyebabkan perubahan berat badan.

2. Penggunaan Jangka Panjang Sebabkan Sulit Hamil 

Mitos alat kontrasepsi selanjutnya bahwa penggunaannya dalam jangka panjang bisa menyebabkan wanita sulit hamil. 

Faktanya, setelah wanita berhenti menggunakan kontrasepsi, maka kesuburannya akan segera kembali dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, dan kehamilan bisa tetap terjadi jika ada proses fertilisasi (pembuahan).  Anda bisa menggunakan pil KB Andalan yang sangat efektif mencegah kehamilan.

Memang, penggunaan kontrasepsi seperti KB Suntik membutuhkan waktu lebih lama untuk wanita agar dapat subur kembali. Namun bukan berarti wanita tersebut akan sulit hamil setelah menggunakan KB Suntik, ya.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Alat Reproduksi Agar Tetap Sehat

3. Perlu Berhenti Sejenak Saat Menggunakan Pil KB

Ada yang mengatakan jika pil KB tidak boleh digunakan terus-menerus. Artinya, Anda perlu istirahat sejenak dari Pil KB. Namun, sejauh ini tidak ada alasan terkait kesehatan yang mendasari hal tersebut. Sebaliknya, Pil KB justru menjadi salah satu cara dalam mencegah kehamilan yang sangat ampuh. Pil KB harus dikonsumsi teratur setiap hari pada jam yang sama untuk mempertahankan efektivitasnya. Itu artinya, berhenti mengonsumsinya justru bisa meningkatkan risiko terjadinya kehamilan di luar rencana. 

4. Jarang Berhubungan Artinya Tidak Butuh Pil KB

Alat kontrasepsi termasuk pil KB perlu digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan di luar rencana. Maka ada yang beranggapan jika jarang berhubungan intim berarti tidak butuh Pil KB. Anggapan ini kurang tepat, jika memang belum merencanakan kehamilan, maka untuk mempertahankan efektivitasnya Pil KB perlu dikonsumsi teratur setiap hari. 

Jika memang merasa kesulitan dan sulit mengingat untuk mengkonsumsi Pil KB, Anda bisa menggunakan IUD Andalan yang efektif mencegah kehamilan hingga 8 tahun.

5. Tidak Butuh Alat Kontrasepsi Karena Masalah Kewanitaan

Meski sudah mendapat diagnosis oleh dokter dan dikatakan kehamilan tidak mungkin terjadi, perlindungan tetaplah perlu diperhatikan. Maka dari itu, pastikan bahwa Anda selalu menggunakan perlindungan yang dibutuhkan. Termasuk penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan intim. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk pilihan kontrasepsi yang paling tepat sesuai kondisi Anda.

Baca Juga: Bagaimana Terjadinya Proses Pembentukan Sel Telur?

6. Morning Pill Bisa Untuk Menggugurkan Kandungan

Morning pill BUKAN pil untuk menggugurkan kandungan, Jenis pil kontrasepsi darurat atau morning pill adalah metode kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan pasca hubungan seks tanpa menggunakan pengaman. Mengutip dari Cleveland Clinic, kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan sampai 90% jika Anda meminumnya 2 tablet sekaligus dan sesegera mungkin setelah berhubungan tanpa pengamanan atau tidak jika lebih dari 82 jam (tiga hari) setelah berhubungan seks tanpa kondom.

Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah proses ovulasi, mengentalkan lendir di mulut rahim dan membuat tipis dinding rahim sehingga tidak akan terjadi pembuahan atau kehamilan. Namun, bila proses pembuahan telah terjadi, maka penggunaannya tidak efektif lagi dan kehamilan tetap akan terjadi. Jadi, JANGAN percaya mitos kalau pil kontrasepsi darurat ini sama dengan pil menggugurkan kandungan. 

7. Perempuan Menikah dan Belum Memiliki Anak Tidak Boleh Kontrasepsi

Justru sebaliknya, sebelum menikah pasangan perlu merencanakan keluarga melalui kontrasepsi. Meski sudah mapan secara pekerjaan, namun ada hal-hal tertentu yang mungkin perlu untuk mencegah kehamilan. Jadi, kontrasepsi untuk pasangan menikah sangat diperlukan.

Itulah tadi beberapa mitos alat kontrasepsi yang perlu Anda ketahui. Setelah melakukan perencanaan dengan pasangan, langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan alat kontrasepsi apa yang tepat digunakan.

Berita & Artikel Lain