Memiliki buah hati adalah dambaan bagi setiap pasangan. Namun, proses kehamilan tidak selalu berjalan lancar. Ada beberapa kondisi yang membuat Anda mengalami keguguran karena kondisi janin yang tak berkembang atau berada di luar rahim.
Bagi pasangan yang sudah ingin memiliki anak, pasca keguguran bisa membuat sang ibu jadi sedih dan stres. Hal ini bukan hanya memengaruhi kondisi fisiknya, namun juga psikologisnya yang dapat mengganggu metabolisme tubuh dan hormon.
Apakah Berisiko Jika Berencana Hamil Kembali Pasca Keguguran?
Sebenarnya tidak ada ketentuan apakah Anda bisa kembali secepatnya untuk program kehamilan atau tidak. Namun, perencanaan kehamilan sepenuhnya bergantung pada kesehatan dan kesiapan Anda, terutama setelah menghadapi trauma pasca keguguran.
Menurut American Pregnancy Association, peningkatan risiko keguguran meningkat jika tubuh belum siap mendukung kehamilan lagi. Baik rahim maupun lapisan endometrium membutuhkan waktu untuk pulih.
Gangguan hormon ini dapat mengakibatkan menstruasi jadi tidak teratur. Usai mengalami hal itu, Anda perlu memulihkan kondisi fisik dan psikologis. Dokter biasanya akan menyarankan untuk menunda kehamilan terlebih dahulu untuk menjaga kesehatan rahim.
Oleh karena itu, disarankan bagi Anda untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan agar mendapatkan semua jawaban yang diperlukan dan kemudian merencanakan kehamilan lagi.
Baca juga: Jenis Kontrasepsi untuk Wanita Usia 35 Tahun Ke Atas
Apakah Ada Cara Aman Mencegah Kehamilan Pasca Keguguran?
Salah satu cara mencegah kehamilan yang efektif adalah penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB. Dibandingkan dengan kontrasepsi lain, pil KB memang dinilai lebih aman karena tidak memerlukan tindakan medis apapun. Penggunaannya juga tidak mengganggu proses pemulihan kesehatan pasca keguguran.
Namun, kapan waktu yang tepat untuk kembali mengonsumsi pil KB pasca keguguran? Apakah penggunaannya akan mengganggu siklus menstruasi?
Menurut The Family Planning Association (FPA) berjudul Contraceptive Choices – After a Miscarriage or Ectopic Pregnancy menyebut bahwa penggunaan pil KB dapat dilakukan segera setelah kuretase tanpa menunggu periode menstruasi berikutnya dimulai.
Baik itu pil KB progestin, pil KB kombinasi ataupun mini pil bisa diminum segera pasca keguguran. Jika mengonsumsi pil KB langsung usai mengalami keguguran Anda tidak memerlukan kontrasepsi cadangan. Sementara, menurut NHS minum pil KB lebih dari 5 atau 7 hari setelah keguguran, maka Anda memerlukan kontrasepsi cadangan.
Baca juga: Lupa Minum Pil KB? Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Hamil
Pasca keguguran, biasanya menstruasi akan dimulai kembali dan biasanya dialami pada 4-6 minggu setelahnya. Namun, dibutuhkan beberapa bulan agar siklus menstruasi kembali normal seperti sebelum hamil.
Lalu apakah normal mengalami pendarahan setelah keguguran? Jawabannya adalah normal. Hari pertama pendarahan pasca keguguran adalah hari pertama dari siklus menstruasi baru. Pendarahan atau bercak dapat berlanjut selama sekitar satu minggu setelah ini. Lalu, ovulasi dapat terjadi sekitar 2 minggu terhitung dari siklus baru ini. Hari ke-14 dari siklus menstruasi adalah saat ovulasi bagi Anda jika memiliki siklus menstruasi teratur.
Kehadiran pil KB, selain dapat mencegah kehamilan secara efektif, juga bisa melancarkan siklus menstruasi Anda agar kembali normal. Siklus menstruasi yang tidak teratur biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Pil KB Andalan bisa mengatasi hal tersebut dan bisa mengurangi nyeri PMS.