Bagaimana Proses Pemasangan & Cara Kerja IUD?

Bagaimana Proses Pemasangan & Cara Kerja IUD?

IUD (Intrauterine Device) adalah alat berbentuk T kecil yang dapat ditanamkan oleh dokter atau perawat ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Bagi Anda yang ingin melakukan pemasangan IUD, ada baiknya jika Anda mengetahui bagaimana proses dan cara kerja IUD terlebih dahulu. Untuk itu, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Proses Pemasangan IUD

Prosedur pemasangan IUD paling mudah dilakukan saat periode menstruasi. Namun, IUD sebenarnya dapat dipasang kapan pun selama tidak sedang hamil. Sebelum dokter memasang IUD, Anda akan dipastikan dulu tidak memiliki penyakit menular seksual.

1. Proses Persiapan

Sebelum proses pemasangan IUD, dokter biasanya akan memberi obat pereda nyeri seperti ibuprofen satu jam sebelumnya. Ini bisa membantu mengurangi rasa sakit seperti kram atau rasa tidak nyaman lainnya yang mungkin Anda rasakan saat pemasangan IUD.

Dilansir dari Planned Parenthood, sebagian besar wanita mengalami kram perut atau nyeri saat pemasangan IUD. Bahkan, rasa sakitnya bisa teramat sangat. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena rasa sakit tersebut hanya berlangsung 1-2 menit saja.

Buat tubuh Anda lebih rileks dan tidak perlu tegang. Dilansir dari Jurnal Human Reproduction Update, wanita yang mengalami kecemasan terlebih dahulu, bisa menyebabkan pemasangan IUD lebih menyakitkan.

Selain itu, disarankan bagi Anda untuk membawa pembalut dari rumah. Ini perlu dilakukan jika terjadi pendarahan setelah pemasangan IUD. Sembari menunggu jadwal pemasangan, biasanya dokter akan menjelaskan mengenai tahap prosedur dan menanggapi setiap pertanyaan dan kekhawatiran Anda terkait pemasangan IUD.

2. Saat Berada di Dalam Ruang Tindakan

Sebelum melakukan pemasangan, dokter akan melakukan tes kehamilan jika Anda sedang tidak menstruasi yang dilanjutkan dengan pemeriksaan bimanual. Caranya adalah dengan memasukkan dua jari ke dalam vagina dan meletakkan tangan lainnya di atas perut menentukan posisi, konsistensi, ukuran, dan pergerakan rahim. Dengan begitu, pemeriksaan ini juga dapat mengetahui jika terjadi infeksi pada rahim.

Baca juga: Fakta KB IUD (Spiral) yang Harus Diketahui Sebelum Menggunakannya

3. Proses Menstabilkan dan Mengukur Serviks

Selanjutnya dokter akan membuka lebar vagina dengan menggunakan spekulum. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina kemudian sisi-sisinya dipisahkan dan dibuka dengan alat khusus pada pegangannya. Setelah itu, vagina akan dibersihkan dengan larutan antiseptik untuk mencegah infeksi.

Proses dilanjutkan dengan menyuntikkan anestesi lokal ke leher rahim agar rasa nyeri berkurang sementara tenakulum dipasang untuk menstabilkan serviks.

4. Mengukur Rahim dan Saluran Serviks

Proses dilakukan dengan memasukkan alat bernama sound uterine untuk mengukur panjang dan mengetahui arah saluran serviks dan rahim Anda. Prosedur ini bisa mengurangi risiko perforasi (lubang di rahim) yang biasanya terjadi karena IUD dimasukkan terlalu dalam atau pada sudut yang salah.

Melalui proses ini juga, dokter bisa memastikan bahwa pemasangan IUD bisa dilakukan pada kedalaman rahim antara 6-9 cm. Jika kedalaman kurang dari 6 sentimeter, IUD tidak boleh dipasang.

Dokter akan memastikan untuk menghindari kontak langsung dengan vagina atau pisau spekulum saat proses berlangsung. Alat yang digunakan saat mengukur rahim pun memiliki ujung yang berbentuk bulat sehingga kemungkinan perforasi karena alat ini sangat kecil.

Baca juga: IUD Andalan: Solusi Kontrasepsi Untuk Pasangan Menikah

5. Proses Pemasangan IUD

Setelah kedalaman rahim diketahui, sound uterine dikeluarkan dan dokter menyiapkan IUD untuk dipasang dengan mengeluarkannya dari kemasan steril. Kemudian, lengan IUD dibengkokan ke belakang, dan tabung (atau slider) yang berisi IUD dimasukkan.

Lalu, IUD akan dimasukkan ke dalam inserter berupa tabung yang dimasukkan lewat vagina. Setelah sampai pada kedalaman rahim yang tepat, IUD akan didorong keluar dari tabung. Bagian lengan IUD yang bengkok kemudian akan kembali ke arah semula membentuk huruf T. Selanjutnya, inserter, tenakulum, dan spekulum akan dikeluarkan dari vagina. KB spiral ini biasanya memiliki benang tipis yang akan dibiarkan bergelantungan dari leher rahim hingga ke vagina. Biasanya dokter akan memotongnya dan menyisihkan 1-2 inci saja.

Cara Kerja IUD

IUD terbagi menjadi non-hormonal dan hormonal. Fungsi IUD yang dilapisi tembaga atau non-hormonal adalah untuk menghalangi sel sperma masuk ke dalam saluran antara rahim dengan tuba falopi (indung telur). Alhasil, sel telur jadi lebih sulit untuk dibuahi di dalam rahim. Seperti IUD Andalan Tcu 380 A yang kandungan tembaganya bisa mencegah kehamilan hingga 10 tahun dengan efektivitas yang tinggi.

Sementara, IUD hormonal mengandung hormon progestin yang menyebabkan lendir serviks mengental. Alhasil, sperma akan sulit berenang di dalam rahim dan tidak terjadi pembuahan.

Pemasangan IUD sebenarnya hanya butuh beberapa menit, tidak rumit, dan tidak menyakitkan. Bila Anda menggunakan IUD, berkonsultasi dengan dokter adalah hal yang bijak jika Anda ingin mengetahui KB yang baik bagi Anda.

Seperti itulah paparan pemasangan dan cara kerja IUD, sudah semakin yakin menggunakannya, bukan?

Berita & Artikel Lain

PRODUK TERKAIT

Berita & Artikel Lain